Jumat, 09 September 2011

Memaknai Janji Karate

Janji Karate 
  1. Sanggup menyempurnakan kepribadian.
  2. Sanggup patuh pada jalan yang benar.
  3. Sanggup meningkatkan daya juang.
  4. Sanggup menjaga sopan-santun.
  5. Sanggup mengendalikan diri.

Tekad sebagai seorang  karateka amura Karate-Do Indonesia, tidak seperti perguruan lainnya tekad ini di sebut dengan Sumpah Karate, sedangkan di Amura disebut dengan Janji Karate seperti yang tercantum di dalam AD/ART Amura Karate-Do Indonesia. 

Sumpah karate biasanya di ucapkan hanya dalam sekali dalam seumur hidup, seperti halnya Sumpah Palapa oleh Gajah Mada. Sedangkan Janji bisa di ucapkan beberapa kali. Tekad ini biasa di lakukan setiap upacara pembukaan dan penutupan latihan atau kegiata-kegiatan lainnya seperti pertandingan, gashuku.

Mari kita memaknai janji karate itu sebagai tekad seorang karateka, yang menjungjung kepribadian yang luhur, dan berbudi.


Sanggup menyempurnakan kepribadian.
Seorang karateka harus mempunyai sikap adi luhung, berbudi pekerti   yang baik, sportif, tidak sombong dan rendah hati. Selalu mengedepankan sikap-sikap yang luhur, yang mencerminkan seorang karateka dan kepercayaan yang di anutnya.
Sanggup patuh pada jalan yang benar.

Sanggup patuh pada jalan yang benar.
Sikap benar merupakan sikap yang harus selalu dijungjung oleh seorang karateka, jujur dan amanah.  Jujur pada diri sendiri, orang tua,  pada kelompok   dan lainnya. dimanapun berada kejujuran adlah mata uang dalam bersosialisasi.  Kejujuran dan kebenaran harus selalu tercermindalam setiap tindakan.

Sanggup meningkatkan daya juang.
Rajin dan ulet adalah salah satu sifat yang harus selalu dijunujung seorang karateka, disiplin dan tidak pernah pantang mundur untuk selalu berjuang demi prestasi yang terbaik, selalu ,mengikuti aturan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karate-ka identik dengan disiplin dan daya juang yang tinggi. selalu berlatih dimanapun dalam keadaan apapun. ketika tidak ada waktu yuntuk berlatih, maka pikiran pun bisa dilatih dalam waktu tertentu, mengingat dasar-dasar karateka, tentang kihon filosofis dan sebagainya. Janganlah untuk menyerah dengan keadaan. Latihan Kihon, Kata dan Kumite akan mengajarkan arti seorang karateka.
 
Sanggup menjaga sopan-santun.
Karateka adalah figur yang memiliki etika dalam kehidupan sehari-hari, baik di perguruan, pekerjaan dan pergaulan di masyarakat. Menghormati dan menghargai sesama Karateka (yunior, setara dan senior) maupun kepada orang lain. 

Sebagaimana dinasihatkan Gichin Funakoshi: “Tanpa sopan santun kau tidak akan bisa berlatih Karate-Do. Hal ini tidak hanya berlaku selama latihan saja namun juga dalam hidupmu sehari-hari.”


Sanggup mengendalikan diri.
 Seorang Karateka yang menjiwai Karate-Do akan mampu mengendalikan emosinya. Lebih memilih menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah daripada kepalan tangan. Selalu menghindari perkelahian daripada menimbulkan masalah apalagi mencederai orang lain. Teknik Karate hanya digunakan saat keadaan benar-benar memaksa dan tak ada jalan lain untuk menghindar. Gichin Funakoshi mengingatkan;untuk mendapat seratus kemenangan dalam seratus pertarungan bukanlah kemampuan yang tertinggi. Untuk menaklukkan lawan tanpa bertarung adalah kemampuan yang tertinggi.Tingkatan sumpah lebih tinggi tanggungjawabnya dari sekedar ikrar dan janji.


Seorang Karateka dimanapun harus selaluingat akan tekad tersebut, selalu menjunjung nama baik Karate dimanapun berada.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar