Kamis, 16 Desember 2010

DOJO SMP NEGERI 7 PURWAKARTA


Dojo SMP NEGERI 7 PURWAKARTA sudah cukup lama berdiri sekitar 6 tahun kebelakang. dojo ini pertama kali di prakarsai oleh Sempay Yantek Tanos. Waktu itu dia mengusulkan kepada sempai iman untuk membuka dojo di SMP 7 ini. untuk mengembangkan Amura karate. yang waktu itu sedkit kevakuman karena kesibukan dan dojo yang tidak representatif. Maka dibentuklah dojo tersebut, dengan tidak sedikit pendaftar pemula berjumlah sekitar 50 siswa. hinga sekarang dojo ini telah menghasilkan beberapa atlit diantaranya Eka Sanjaya.

Sabtu, 11 Desember 2010

DOJO SMK PURNAWARMAN PURWAKARTA

Alhamdulillah sahabat karateka telah dibuka dojo baru di SMK Purnawarman Purwakarta. yang di pelopori oleh Sempai Husin. Bersama dengan Sepai Herry  dan Sempai Eka sanjaya.

Minat terhadap beladiri di SMK ini cukup antusias terbukti dengan beberapa kelompok beladiri diantaranya, Silat dan Karate. Karate baru berdiri beberapa minggu belakangan ini. Siswa yang minat cukup banyak. 

Dibawah ini ada beberapa gambar saat latihan. yang dipimpin oleh Sempai Husin dan Sempai Eka Sanjaya.


Minggu, 28 Maret 2010

26 KATA ALIRAN SHOTOKAN

By harry. wp

1. HEIAN SHODAN Heian berarti “Pikiran Penuh Kedamaian”. Kata ini adalah kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang diciptakan oleh Yasutsune Itosu (salah satu guru Gichin Funakoshi). Meskipun tidak diketahui bagaimana Kata Heian ini dicipta...kan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebih tinggi tingkatannya yaitu Kata Kanku-Dai. Itosu menciptakan Kata Heian untuk memperkenalkan Karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan tehnik yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan. Heian Kata merupakan Kata Shorin, yang memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan. Hal Penting : Sikap kedepan dan Pukulan gerak maju. Memiliki 21 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.

Minggu, 21 Maret 2010

Karate

Bela diri merupakan kemampuan manusia untuk mempertahankan diri dari ancaman luar. Ini merupakan sifat dasar manusia untuk mempertahankan keberadaan di lingkungannya. Sejak ribuan tahun yang lalu sudah dikenal peninggalan–peninggalan prasejarah yang menyatakan hal tersebut, seperti lukisan di dinding gua, yang menggambarkan manusia bertempur dengan binatang buas, atau ditemukan sejata, tombak, pisau yang terbuat dari batu, tulang atau logam. Pada waktu itu bela diri hanya besifat mempertahankan diri dari gangguan binatang buas dan alam sekitarnya. Sejalan dengan perputaran waktu, populasi manusia semakin meningkat, sehingga gangguan tidak hanya berasal dari alam sekitar saja namun juga berasal dari manusia itu sendiri. Hal tersebut memunculkan keinginan untuk menekuni ilmu bela diri, sehingga bisa mempertahankan atau bahkan menyerang manusia lainnya.